Tuesday, February 23, 2010

Bukak Baju Sabtu ini?




'Buka Baju' merupakan pembuka selera sebelum hidangan utama - acara performans dua malam, bakal berlangsung di sebuah restoran bulan berikutnya. Seni performans itu apa? Adakah menari mengikut lagu tak terdengar? Apakah seniman bertelanjang, lalu meraba kerusi? Adakah ia memerlukan darah tulen atau tiruan untuk membingungkan para hadirin yang setengah takut, setengah tertarik? Adakah ia pergerakan seni yang bangkit di dunia barat beberapa dekad lepas sebelum merebak ke negara Asia dan lain-lain? Apakah ianya seperti yang ditunjukkan di festival Freedom of Imagination (Singapore) dan Asiatopia (Thailand)? Adakah ia percubaan mengelirukan para penonton sampai ke tahap maksimum? KO! Powerup! Performans itu politik ke? Bantahan ke? Kebebasan ke? Berdiri di tepi jalan dan memberi bunga kepada orang ramai atau menghantar bantal kepada perdana menteri ke? Kenapa seni tempatan sekarang ini seperti membosankan? Buat performans boleh masuk lokap ke? Bogel! Bogel! Bogel!
Mari kita alaskan perut dengan menelanjangkan semua ini dan banyak lagi. Buka baju! Persembahan, diskusi dan forum terbuka tentang seni performans - apakah yang menjadikannya, apakah pula yang bukan performans, apakah yang telah dibuat, yang hendak dibuat, yang mungkin boleh dibuat dan yang memang... begitu saja.
=================================
'Buka Baju' is an entree to the main meal, 'Buka Mulut' - a performance art event which will be held at a restaurant the next month. What is performance art? Is it a dance to music you can't hear? Is it when artists take their clothes off and make love to chairs? Is it using fake or real blood and shocking an audience that is half-afraid and half-fascinated? Is it an art movement that began in the west a few decades ago and then spread across to Asia and the rest of the world? Is it stuff you see at current performance art festivals like Freedom of Imagination (Singapore) and Asiatopia (Thailand)? Is it confusing your audience to the maximum level? KO! Powerup! Is it politics? Is it protest? Is it freedom? Is it giving out flowers to the public on the street or is it giving a pillow to the Prime Minister? Why is the art scene so boring right now? Can you get arrested doing performance art? Naked! Naked! Naked!Let's whet our appetites by uncovering all this and more. Take it off! Presentations, talks and open forum on performance art - what it is, what it isn't, what people have done, what people would like to do, what is possible and what is just... like dat.

Sunday, February 21, 2010

bunyian supersonic Sun Ra: space is the place

rasanya baik aku tak payah nak kenalkan Sun Ra (sebab bila tahu saja kata namanya, kita boleh mencarinya dgn enjin carian google - yg selalu akan membawa kita ke wikipedia - http://en.wikipedia.org/wiki/Sun_Ra beserta jutaan hasil carian lainnya).

aku menemukan Sun Ra berserta Arkestra, kumpulan jazznya, dari Poodien, setelah menonton filem Sun Ra - Space is the place.
video utube Sun Ra, di berlin, 1986:

Tuesday, February 16, 2010

Kong Hee Fat Chai tahun 1961

ini enri kedua sebenarnya aku mengutip puisi dari buku ini, antologi Sahabatku, puisi2 5bahasa karya Sasterawan Negara Usman Awang (untuk memesannya sila ke laman http://www.usmanawang.com/).

tapi kerana aku rasa kesesuaiannya amat berguna untuk kita sama2 menikmati tahun baru dan mengerti erti perkongsian, kerukunan damai hubungan antara kaum, yang diungkap penyair rakyat ini, dalam sebuah wilayah yang kita panggil tanah air. Kong Hee Fat Choy buat kawan2 Tionghua ku.

Pemuda dan Gadis Tionghua
(Kong Hee Fat Choy buat Lim. Goh dan Linda)

HARI depan yang manis dalam usia tanah air
mengisi wajah para pemuda dan gadis Tionghua
sederap tumbuh bersama pohon-pohon bumi subur
pucuk getah dan ladang petani disinari matari timur.

Pada tangis pertama kelahiranmu di bumi ini
sampai saat terakhir nafas dalam melangkah kaki
teguh-teguhlah menyanyikan lagu tanah air tercinta
bersama kita atas kesegaran kepedihan bumi merdeka.

Bukankah kecurigaan telah terbunuh ketika kita bersapa
hidup ini sudah terbenam pada persamaan nasib semata
kaum pekerja dan petani dalam satu sumber mengalir
sama-sama menyanyikan lagu terbagus untuk tanah air.

Pemuda dan gadis Tionghua, di sini bumi dan udara kita
yang menghidupkan dan bagi kematian, o tanah air
dengan kepastian tidak seorangpun akan mungkir
kerana kejujuran tertambat pada kesetiaan mengalir.

Lihatlah makam nenek moyang sebagai sejarah terpahat
darahnya dalam darahmu segar di kulit kuning langsat
esok, ketika tahun baru, akan kukirimkan sebuah angpau
dalamnya sebuah cinta dari jantung tanah dan pulau!

Usman Awang
1961



Sunday, February 14, 2010

"Bilakah semua warganegara mendapat hak layanan dan keadilan yang sama dikenal dengan satu rupa nama: Bangsa Malaysia?"


Antologi puisi Sahabatku, menampilkan 12 buah karya puisi penyair sasterawan negara Dato (Dr) Usman Awang dalam 5 bahasa (Melayu, Inggeris, Mandarin, Tamil, Iban). Untuk memesannya bolehlah mengunjungi laman http://www.usmanawang.com.my/

dibawah ini dicilok puisi berjudul Sahabat, kata-kata yang kekal relevan hingga ke hari ini, yang ditulis beliau pada hujung 70 an, awal 80an:

Sahabatku

(Kepada Dr. M.K. Rajakumar)

MENEMUIMU ketika remaja dulu

ketika kemarahan rakyat bermula

di kota raya yang memancarkan suara-suara baru

aku mengenali sekumpulan generasi mahasiswa

dalam keghairahan mengenggam idealisme

menolongku memperteguh keyakinan

persahabatan dan persamaan rakyat

impian mewujudkan suatu dunia baru.

Lama masa berlalu

pengalaman dan usia mengajar kita

betapa ideal mimpi alam remaja

memetik bintang-bintang di cakerawala

dengan jari dan puisi

dengan buku dan teori

tanpa membakar tangan

tanpa menghanguskan badan.


(Kini pun masih kutemui lagi

orang-orang muda yang setengah berani

sesekali datang membisikkan impian

untuk membakar bintang menjolok bulan;

aku seperti memutar kembali

pita rakaman silam).


Sahabatku,

Suatu bangsa merdeka yang kita impikan

terasa masih jauh dari kenyataan

kemarahanku menjadi kepedihan

bila kita dipisah-pisahkan

jarak itu semakin berjauhan.

Aku dapat gelaran "bumiputera" dan kau bukan.

ii.

Di klinikmu masih kutemui keramahan

ketika jantungku hampir dilumpuhkan

engkau pertama mendengar degupannya

menyukat tekanan darah di salur nadi

melihat paru-paru tuaku kehitaman bersawang.

Asap rokok yang sangat kau benci.

Percayakah?

Aku dapat pula mendengar detak jantungmu

detak jantung yang dulu

kehidupan baru masyarakat baru

impian suatu bangsa merdeka

kebenaran dan keadilan yang sama

sebagaimana pesan nenek moyang:

'Hati kuman sama dicicah

Hati gajah sama dilapah'.


Bilakah kita dapat memadamkan

perbezaan keturunan yang kian membakar kita

dan membiarkan curahan minyak yang kian menyala

oleh mereka yang sering bermuka dua?

Bilakah kita dapat mempertaruhkan nasib

anak-anak kita yang tak berdosa

dan generasi akan datang keturunan kita

menjadi mangsa keturunan yang berbeza

oleh mereka yang mementingkan laba dan kuasa?


Bilakah kita dapat menembusi jurang perbezaan

kemiskinan dan kelaparan dengan kekayaan berlebihan

antara dua golongan darjat masyarakat

suatu janji dari erti kemerdekaan?

Bilakah semua warga mendapat hak

layanan dan keadilan yang sama

dikenal dengan satu rupa nama:

Bangsa Malaysia?


Usman Awang

1979/1983

terjemahan oleh sasterawan negara, Muhammad Haji Salleh

My Friend

(for Dr M.K. Rajakumar)

Meeting you then, in youth

when the anger of people began to flare up

in the city that broadcasted new voices

I recognized a new generation students

passionately embracing idealism

while assisting me to strengten beliefs

of the people's unity and equality

dreaming of a new world.

How time passes,

experience and age has taught us

how ideal the dreams of youth

that picked the stars of the universe

with fingers and poetry

with books and theories

hands burning other hands

without charring the body.

(I still see, even now,

youths, half-brave

occasionally come to whisper their dreams

to burn the stars and pick the moon;

as though I was replaying

tapes from the old past).

My friend,

a free people that we dreamt of

is still far from the real

my anger turns to bitterness

when we are divided

space becomes enormous

I am called "bumiputera" and you aren't.

II

In your clinic, I still find hospitality

while my heart was almost paralysed

you were the first to listen to its rhythm

to measure the blood's pressure in the pulse channel

to see my old lungs, black, meshed

by the cigarette smoke that you detested.

Do you believe me?

I could begin to hear your heart beat

the old heart beats

a new life for a new people

a dream of a free nation

a common truth and justice

as in the saying of our forefathers:

"To share the tiniest morsel

to savour together, the biggest."

When will we ever extinguish

the differences that are burning us

and stop the oil flow that burns higher

by hypocrites?

When will we be able to ensure

our innocent children's future

and those who come after us

are lineage victims

of those who count profit and power?

When shall we able to bridge this difference?

Poverty and hunger with overflowing wealth

between two social ranks

a single promise from meaning of freedom.

When will all citizens have equal rights

service and justice

known by a single name:

Malaysian?

Tuesday, February 9, 2010

KL dreaming


(Appropriation;derivation; copycat series #2, 2010, medium: rahmat spontaneous happening on the found mattress by the road in PJ, photo by Shieko)
gambar aku kat atas ni tak ada kena mengena dgn Kl Dreaming, pameran yg sedang berlangsung di Galeri Annexe, CM, KL sehingga Ahad, 21 Februari 2010 nanti. suatu pameran yg cukup hebat, layak menjadi abang guard art, menarik dan kontemporer. pameran masih berlangsung. ada kesempatan luangkanlah masa untuk menikmati pameran ini.


(performance art, KL dreaming, by a performance collective, The Best Art Show in the universe - kalau aku tak silap ler, main hantam jer ni - a collaboration of Chi Too, Sharon, Shao Loong, Zideck Siew - ramai lagi, aku tak ingat, gambar main curi jer dari FB).



Artists: Amir Muhammad,Bright Lights At Midnight, Esther Horn, Fathul Luqman Yusuff, Ilshah Shahbir, Julya Oui, The Kachin Refugee Women, Kamarulzaman, Liza Manshoor, Niki Cheong, Raja Azhar Idris, Rosli bin Mohd, Rumah Solehah, Sabina Arokiam, Sharaad Kuttan, Shieko Reto, Terry Law, Vignes Balasingam, Yeoh Lian Heng

Friday, February 5, 2010

mulakan sekali lagi

benar, untuk memulakan sesuatu itu amat meletihkan. tapi benar juga, dibalik keletihan itu kita mendapat tenaga daripada sebuah harapan yang baru. seperti klip video youtube ini. rasanya pernah kumainkan lagunya dulu. pengulangan lagunya. cuma gambar-gambarnya berbeza, aku suka gaulan gambar2 dlm klip lagu anthem-leonard cohen ini, nikmatilah kalau ini saja yg dapat dinikmati:

Monday, February 1, 2010

berontak rang muda - bijak mahasiswa bertindak!!!


Kadang-kadang perubahan datang mendadak, biarpun setidak-tidaknya perubahan telah menampakkan tanda-tandanya - samada diperlekeh atau tak dipedulikan pergerakannya. Enggan menerima hakikat kesementaraan hanya membuktikan kesombongan atau keangkuhan yang bodoh dan membodohkan. Bahawa dalam hukum kesementaraan sejarah, perubahan adalah sesuatu yang tak dapat dielakkan. Runtuhnya komunis Soviet, berakhirnya perang Vietnam, hancurnya Apartheid di Afrika Selatan dan bebasnya Mandela, tumbangnya diktator2 dunia ketiga seperti Jeneral Mohamad Suharto pada Mei 1998, kadang-kadang dilihat berlaku dalam sekelip mata. Kelihatannya begitulah. Tetapi sebenarnya kita dapat membaca gerak mula, riak tanda-tanda arus besar perubahan ini.


Perubahan - untuk baik atau buruk - selalu terkait dengan semangat muda. Usia kemudaan, darah panas, hormon dalam tubuh menumbuhkan tenaga dan kecerdasan fikiran - khayalan, angan-angan, mimpi, cita-cita, hasrat - yang cukup luar biasa. Aku melalui kemudaanku di tengah tahun-tahun 1990an - generasi yang lahir pada penghujung tahun 70 an, membesar dalam tahun-tahun 1980an - dengan kedatangan tivi warna dan siaran-siarannya. Bukanlah bermakna aku telah tua. Tetapi aku cuba mengukur kemudaan pada usia 18-25 tahun sekarang ini.


Anak-anak muda yang lahir pada tahun 1985-1992, yang membesar dalam persekitaran penuh gaya teknologi-teknologi baru dekad 1990an. Anak-anak muda yang menyaksikan peristiwa 1998 dan gerakan reformasi. Anak-anak muda yang menemukan keremajaan mudanya sepanjang dekad pertama abad baru 2000 an. Anak-anak muda ini telah melalui proses perkembangan minda, fikiran dan pemikiran yang cukup maju sekali, akibat segala macam krisis fizikal dan jiwa yang hadir dalam persekitaran pembesarannya. Mereka dengan dasar langit terbuka, "cintakan IT," dalam dunia internet dan teknologi digital, menemukan wajah-wajah baru penerokaan alam fikiran yang cukup luas, seluas hasil carian mesin google.


Ataupun mereka yang mewarisi semangat perjuangan generasi terdahulu - ini hasil pembacaan, pencarian, pembacaan ataupun melalui pengalaman keluarga ataupun orang-orang terdekat mereka. Anak-anak muda yang terdedah dengan gerakan NGO, kesedaran reformasi untuk mendapat nikmat hak-hak dan kemerdekaan yang dirampas, atau perjuangan parti-parti politik dengan agenda perubahan masing-masing.


Bayangkan anak-anak dekad 2000 dan sekarang ini, seusia 2 tahun sudah diperkenalkan dengan permainan video play station. Sekolah rendah dan menengah sudah menggunakan telefon bimbit, komputer, internet hubungan maya mendekatkan jarak yang terpisah kerana batas-batas usia. Teknologi telah merobohkan sempadan perhubungan orang-orang muda hari ini.


Kemudian perhatikan, bagaimana teknologi mengasah tajam minda mereka, meluas pengetahuan, mengaktifkan strategi kewajaran waras gerak dan tindakan. Perhatikan senarai panjang permainan-permainan video, digital, maya di internet. Permainan-permainan strategi bukan seperti generasi aku, permainan video "bricks game", mengatur strategi untuk susunan batu-bata. Permainan sekarang, permainan strategi sebagai pencatur perang, sebagai maha raja dengan pemerintahannya, sebagai mafia. Fantasi dan khayalan yang sebenarnya tidak mudah untuk diterjemah dalam penciptaan alam nyata. Yang ingin aku jelaskan disini, bukanlah permainan digital sebagai fenomena pelarian semata-mata, tetapi permainan digital sebagai manifestasi kesan guna teknologi, yang secara sedar atau tanpa sedar telah mengubah cara dan bentuk berfikir sebahagian besar anak-anak muda hari ini. Ataupun jutaan rangkaian hubungan sosial atau laman-laman maklumat, ensiklopedia, berita, rencana, teks buku-buku, bahan-bahan audio, visual dan video.


Segalanya laju, cepat dan pantas. Pengumpulan pengetahuan dan ilmu - biarpun tidak selengkapnya - mengalir begitu laju sekali masuk ke dalam ingatan anak-anak muda ini. Banyak mitos-mitos dipecahkan - rujukan menjadi tidak mutlak satu sumber, tetapi dengan internet - kekayaan maklumat bebas dikongsi, dicerna dan dinikmati.


Nah, kita sedang menyaksikan kemunculan generasi mutan, hasil perkembangan teknologi semasa di Malaysia. Anak-anak muda yang melihat teknologi bukan hanya sebagai alat atau perkakas semata-mata. Tetapi teknologi buat generasi mutan ini adalah sebahagian daripada anatomi kewujudan tubuh mereka. Teknologi telah mengubah cara hubungan hidup mereka.


Kita semua sedang berhadapan dengan generasi ini. Generasi yang sempat menyaksikan, mendengar, terkesan trauma atau euphoria pada peristiwa reformasi 1998; pada perkembangan parti-parti politik Barisan Alternatif dan hari ini Pakatan Rakyat; pada pergeseran nilai, cita-cita tentang keadaan hidup dan penghidupan suatu masa depan yang dihasratkan oleh dua unsur kuasa yang sedang berlawanan; Barisan Nasional dan Pakatan Rakyat.


Pergeseran kuasa pada perubahan dari atas, dengan maksud menguasai kerajaan dan institusi-institusinya sedang berlaku di antara PR dan gerombolan BN. PR membawa harapan baru dan gerombolan BN mempertahan kekuasaan yang telah dinikmati selama lebih 50 tahun.


Pergeseran kuasa PR dan BN ini menghasilkan krisis-krisis politik yang memberi kesan terhadap hidup dan penghidupan anak-anak muda hari ini. Kesan yang juga dapat dilihat dan dirasai oleh keluarga anak-anak muda ini juga.


Ramai anak-anak muda seusia 18-25 ini sedang berada di institusi pengajian tinggi, mereka sedang menuntut dan belajar. Malangnya generasi muda - mutan dengan teknologi sebagai bahagian anatomi tubuh mereka - ini tidak menemukan cita-cita, angan-angan di universiti atau ipt - swasta dan lebih-lebih lagi awam. Ataupun pemikiran mereka telah terlalu maju ke hadapan hinggakan sistem, institusi atau aturan yang ada sekarang tidak dapat menampung gelora hasrat yang mereka bawakan.


Benar, dalam mana-mana generasipun tidak semua yang mudah berubah daripada tatacara hidup yang dipaksakan - atau aturan hidup lama yang menekan dan cita-cita aturan hidup baru yang memerdekakan. Ramai juga anak-anak muda yang terbantut fikiran dan pemikiran mereka -angkara program-program kongkongan yang dijalankan penguasa untuk mengawal dan mengekang pertumbuhan kemudaan mereka. Ia boleh dilakukan. Tetapi ianya tidak akan bertahan lama. Memang menjadi adat orang muda melawan arus. Lantas lahirlah wira-wira dengan heroisme romantika yang menjadikan mereka hidup segar dan bermakna sebagai seorang manusia berguna. [Meskipun kemudaan atau perubahan tidak seharusnya bermakna menjadi wira-wira dengan tindakan-tindakan yang heroik - suatu tindakan kecil yang kurang dramanya juga boleh mengubah sesuatu hal jika dilakukan dengan tindakan bersama jutaan jiwa dan tenaga. Ataupun perubahan tidak sepatutnya hanya dikaitkan dengan anak muda kerana ada juga dalam hal-hal tertentu, perubahan lahir dalam semangat dan gerak tindakan orang-orang tua.]


Tetapi begitulah orang muda. Apatah lagi jika mereka mahasiswa - dengan semudah bantuan internet, pencarian rujukan sejarah gerakan-gerakan mahasiswa terdahulu, di dalam dan di merata sejagat menjadi begitu mudah. Pembelajaran tidak hanya pada teks atau gambar pada helai kertas buku yang dicetak. Pembelajaran didapatkan pada pengalaman audio video digital dan realiti alam maya - interaksi - dengar - lihat - sentuh - fikir - gerak balas. Pendemokrasian sedang berjalan. Pencerahan sedang berlaku.


Mahasiswa anak-anak muda ini, bukan ahli-ahli politik atau politikus rakus - yang hadir wujud mencari peluang memangsa dalam PR, lebih-lebih lagi umum sedia maklum dalam BN. Mereka sedang menuntut ilmu di menara gading. Namun mereka mula sedar bahawa keadaan pembelajaran dan pendidikan di universiti dan ipt hanyalah seperti menuntut di gubuk pondok buruk, yang bumbungnya bocor dan gurunya hanyalah dirinya sendiri berserta alam kelilingnya, malam sebelum tidur dilagukan angan-angan bintang-bintang di langit terlalu jauh capainya. Ini kerana para pendidik atau kununnya ahli akademik juga ramai yang sudah terbantut, selesa dengan sistem pembodohan yang mengurung fikiran kepada satu jalur 'kekangkungan' pemikiran kuasa rakus yang ada. Mereka bukan lagi guru, sebaliknya jurutera sosial yang tugasnya bereksperimen cuba mereka bentuk manusia menjadi seperti mesin komputer yang digerakkan dengan kemutlakan satu jenis perisian program kehidupan sahaja - BN cara hidupku, yang lainnya adalah kesesatan dan penyelewengan yang tidak benar dan menipu belaka.


Jurutera-jurutera sosial ini lupa bahawa, fikiran dan pengetahuan - hasil hubungan komputer, teknologi digital - anak-anak muda mahasiswa ini telah melangkaui keilmuan kejuruteraan sosial 'guru-guru tipu' itu.


Makanya bila aku membaca berita tentang pergerakan mahasiswa hari ini (klik sini). Semangat, keberanian dan kecerdesan tindakan mereka memberikan aku harapan, perubahan akan tetap berjalan biarpun dalam keadaan cabaran-cabaran krisis yang telah, sedang dan akan berlaku sepanjang kita melalui dekad pertama 2000an yang telah berlalu, dan sepuluh tahun akan datang pada tahun 2020.


Krisis politik Perak, krisis Pakatan, krisis dalam BN, krisis dalam pentadbiran kerajaan, krisis dalam sistem pendidikan, krisis dalam universiti, krisis ekonomi - kekayaan yang makin mengecil mahu direbut oleh sesama gerombolan perompak yang makin membesar, krisis hasil pergelutan kuasa-kuasa yang mahu membebas merdeka atau mahu memenjara mengurung, krisis institusi - rasuah, pecah amanah dan penyelewengan kuasa; krisis nilai, budaya, agama, moral yang diingin buatkan dengan pergeseran terhadap nilai wang - ekonomi duit yang semakin hari menjadi nilai 'penentu' kepada hampir segala-galanya. Krisis antara kulit dan isi. Krisis antara jujur telus pertanggungjawaban dan dusta pura-pura penipuan. Krisis antara yang benar dan yang salah.


Krisis yang mungkin menimpa Selangor, kebarangkalian krisis hasil lompatan ahli-ahli parlimen PR (yang terjual) nanti, krisis kehakiman, perbicaraan dan tidak mustahul pemenjaraan semula Anwar Ibrahim. Ribuan krisis-krisis sejagat dan krisis-krisis setempat.

Krisis amat baik. Untuk seniman mungkin ia menjadi ilham berkarya. Untuk para pengarang baik untuk menulis. Untuk para peniaga baik untuk membuat untung. Untuk para opurtunis, baik untuk menangguk di air yang keruh. Untuk para ahli akademik intelektual ia baik sebagai bahan kajian dan penulisan ilmiah. Untuk para sejarawan ia baik untuk merekod pergerakan perjalanan sejarah manusia yang penuh warna-warninya. Untuk para penguasa baik untuk mencerminkan diri - jadi sedar berubah atau diubah.


Tetapi bagi para mahasiswa anak-anak muda sekarang ini, krisis akan menjadi medan percaturan pemikiran, pengetahuan atau perancangan strategi mereka (ramai di kalangan mereka yang telah melalui latihan kecerdasan strategi bertahun-tahun lamanya hasil tabiat yang didapatkan dalam mainan strategik maya dan digital). Krisis menjadikan pengalaman meluah, menyata, merealisasikan hasrat mereka. Krisis buat anak muda mahasiswa adalah permainan, percubaan, uji kaji yang cukup menarik sekali.


Ini kerana para mahasiswa hari ini menjadi kayu ukur atau penentu arah kehidupan masa depan - yang boleh menjadi lebih baik atau tambah memburuk lagi. Mereka - anak-anak muda mahasiswa hari ini akan menjadi penggerak perubahan dari bawah, mengalir bersama hasrat, cita-cita dan derita masyarakat - kerana mereka juga sebahagian daripada masyarakat yang tidak boleh dipandang sambil lewa hanya kerana usia kemudaan atau pengajian di universiti yang belum tamat lagi.


Perkembangan sepanjang minggu lepas menyaksikan anak-anak muda mahasiswa mula bergerak membantah undi Elektronik, merebut hak mereka yang dirampas. Kita dapat melihat kemarahan orang muda, kita dapat meneka ketajaman fikiran mereka, kita tahu mereka sedang mengumpul pengalaman, melaksana pengetahuan, kita mahu mereka akan tambah teguh mengharungi hari-hari mendatang, yang boleh saja menjadi milik mereka - bukan selamanya milik gerombolan perompak yang cuba untuk jadi kekal melawan hukum kesementaraan.


Kita sedang memerhatikan gerak sejarah baru, anak-anak muda mahasiswa ini bertindak untuk menciptakan suatu dunia baru yang adil demokratik dengan setiap manusia menikmati hak-hak paling asasnya untuk hidup merdeka, bebas daripada perhambaan sistem keserakahan kuasa. Syabas anak muda!