Wednesday, December 1, 2010

Hafiz حافظ Ghazal 331:tolonglah bangkit, wahai sinar mentari harapan aku terjebak dalam perpisahan dan perselisihan.


Tak akan kupegang tangannya, jika dengan pedang mereka memotongku
dengan senang hati kuterima anak panah ke arahku tinggi melambung menuju.
Busur dari alis matamu membiarkan anak-anak panah mereka berterbangan
Mati di atas dadamu, dengan gembiranya aku mampu.
Kesulitan hidup dapat membuatku melutut
Tangan para pembawa wain adalah tangan Tuhan.
Tolong, tolonglah bangkit, wahai sinar mentari harapan
aku terjebak dalam perpisahan dan perselisihan.
Wahai Tuan Punya Kedai Arak, bantulah aku di saat aku amat memerlukan
biarkan kehidupan muda, pada usia tuaku dipulihkan.
malam tadi, aku membuat ikrarku pada ikal rambutmu,
Lantai itu tempat tidurku, dan pangkuanmu adalah pangkal kepala katilku.
Hafiz, bakarlah segala topeng yang telah kau pakai dan simpan itu
Kemudian nanti api hati akan bebas keluar sebagai kata-katamu.

http://www.hafizonlove.com/divan/07/331.htm

I won't hold his hands, if they cut me with a sword
Gladly accept the arrows that towards me have soared.
The bows of your brows let their arrows fly
Dying in your bosom I can gladly afford.
The hardships of life may bring me to my knees
The hands of the wine-bearer are the hands of the Lord.
Please, please rise up, O sunshine of hope
I am trapped in the hands of separation and discord.
O wise Tavern Master, help me in my hour of need
Let the youthful life, in my old age be restored.
Upon your locks of hair, last night, I made my vows
The floor is my bed, and your lap is my head-board.
Hafiz, burn all the masks that you have worn & stored
Fire of heart then can freely come out as your word.

© Shahriar Shahriari
Los Angeles, Ca
January 29, 2000

1 comment: